long trip on a long weekend (part 1)


sebuah RIDE REPORT

DISCLAIMER
RR ini tidak banyak memuat foto, karena nubi tidak membawa peralatan fotografi, namun hanya menggunakan kamera bawaan ponsel yang batrenya diawet-awetin selama dalam perjalanan TT.TT

Rabu, 14 November 2012
nubi berniat melakukan perjalanan menggunakan motor satu-satunya yaitu pulsar "si item" 180 untuk mengisi kekosongan waktu selama tidak bekerja dan menghadapi liburan panjang. Ada beberapa event yang tergelar dalam liburan panjang pada tanggal 15-18 November lalu, karena Hari Kamis tanggal 15 November bertepatan dengan  Tahun Baru Hijriyah 1434 H, diantaranya Nusantaride National Dieng rally (NDR) 2012 di tanggal 16-17 November, 4th National Jamboree prides di Wisma Claket Pacet Mojokerto Jatim di tanggal 16-18 November, jambore bajaj nasional di Tawangmangu jateng, ultah beberapa perkumpulan motor di semarang dan jogja. Diputuskan untuk ikut acara NNDR dan jamnas prides aja..

Setelah seharian berkutat siapin kondisi si item di beres bajaj semarang, sore packing beberapa barang yang dirasa perlu untuk melakukan perjalanan jauh.
rencana keberangkatan ke dieng pk 19.00, namun tak dinyana tak diduga hujan mengguyur kota semarang di sore hari..sempat terlintas untuk re-schedule berangkat kamis subuh saja, tapi rombongan NNDR lain yaitu kukuh "petrik", mas henu "ola" dan aji "bontot" tetep nekat berangkat rabu malam, karena sudah janji bantuin rere yang sudah berangkat duluan rabu pagi ke dieng.

19.30 hujan sudah mulai reda, nubi menuju tikum 1 di rumah petrik, karena rencana berangkat jam 20.00..sepanjang perjalanan ngrasa tarikan si item agak gimanaaaa gitu...sesampainya di rumah petrik, ambil senter & ngecek ternyata eh ternyata connector tube dari karburator ke air filternya lepas gara2 ketekan selang pernafasan oli modifan..terpaksa deh buka bengkel cadangan di garasi rumah petrik...utak-atik & nglepas tuh selang b!*d*b dan pasang konektornya lagi, walo gak pas amat, tapi yang penting gak ada suara ngook lagi.. Done at 20.45

ternyata mas henu udah datang & ikutan buka bengkel dadakan sebelum berangkat. Jam 21.00 cuma nungguin si bontot aja nih yang akhirnya nongol jam 21.15an dan akhirnya rombongan berangkat di jam 21.30an menuju selatan.

Lalu lintas malam itu tidak terlalu padat meski berstatus malam 1 suro yang biasanya pada titik tertentu yang memiliki situs yang dianggap keramat sangat ramai untuk ritual2 kejawen, tapi ternyata yang rame di wilayah bandungan. hotel & tempat karoke rame amat yak....

cukup menggoda iman, namun perjalanan harus dilanjutkan..

dari bandungan menuju sumowono, kira2 sudah jam 22.30 dan di sana sudah sangat sepi. trek terjal kami lalui, dan kabut tebal sudah mulai turun. ruas jalan yang hanya selebar 6-7 meter dengan satu sisi tebing dan sisi lainnya jurang cukup membuat merinding ditambah ketika ada mobil atau truk dari arah yang berlawanan. saatnya menjajal ketangguhan lampu tembak. 1 luxeon si item ternyata cukup membantu "membuka" tabir kabut, namun sayang belakang nubi ada si petrik dan bontot yang sama2 pakai cree. walau cuma 5 watt, tapi cukup silau juga sinarnya ketika mantul di spion -___-;

belok ke kaloran menuju temanggung tidak ada hambatan berarti. jalan cukup lengang, beberapa kerusakan jalan minor yang gak mengganggu perjalanan. yang cukup membuat resah adalah perut sudah keroncongan karena belom makan ditambah beberapa guncangan.

sesampainya di temanggung hampir pukul 00.00, rombongan memutuskan istirahat di sekitaran alun2 untuk mengisi perut. nasi rebus khas temanggung jadi pilihan kami untuk makan tengah malam, kembalikan energi dan mengusir rasa kantuk.

kira-kira 45 menit kami istirahat, untuk kemudian kembali melanjutkan perjalanan. jarak yang tertera di latitude sampai ke wonosobo waktu itu cuma 41 km, karena rombongan sudah cukup lelah dan sepakat bermalam dulu di rumah kediaman orang tua mas henu di wonosobo. parakan tidak ada kendala, sampai pada satu jalan menurun yang gak ngerti itu ada di desa mana, ada pemandangan yang cukup menakjubkan, yang beberapa dari kami mengira itu mimpi..

sebuah mobil toyota avanza terperosok ke dalam selokan sedalam kurang lebih 80 cm. kami berempat berhenti untuk memberikan pertolongan.  sopir mobil mengakui memang dia mengantuk saat itu. penumpangnya seorang kewarganegaraan asing, yang cuma bisa diam berkacak pinggang dan sesekali menelpon dengan nada agak marah. kami ber lima (bersama sopir) mencoba untuk mengangkat mobil kembali ke badan jalan, namun apa daya ternyata sebuah mobil terlalu berat bagi kami. beberapa saat kemudian datang sebuah mobil pick-up butut berplat nomor R, dengan beberapa orang di bak belakang berhenti dari arah wonosobo. beberapa laki-laki turun dan mulai memberikan bantuan. dan hebatnya, kami ternyata jadi tontonan oleh penduduk sekitar dan pengguna jalan lain..bukannya bantuin..agak lama di sana, sampai pada akhirnya mobil sudah kembali terangkat dengan ditarik oleh mobil mereka. 

tanpa berbasa-basi kami berpamitan dengan sopir dan kelompok orang yang ikut membantu agar lebih cepat menuju wonosobo.

pukul 02.30 rombongan tiba di rumah kediaman orang tua mas henu..sedikit obrolan untuk membantu proses kantuk, dan akhirnya...zzzzz....grooook.. #eh

Kamis, 15 November 2012
setelah mempersiapkan diri dan tunggangan, rombongan berpamitan dengan orang tua mas henu untuk kembali melanjutkan perjalanan. jarak 36 km menuju lokasi NNDR kami lalui dengan antusias dan sukacita. dan akhirnya pada pukul 09.45 rombongan tiba di telaga cebong desa sembungan.


rute perjalanan rombongan kurang lebih 135 km dari semarang

desa tertinggi di pulau jawa

buat yang belum tahu lokasi ini, telaga cebong berlokasi di desa sembungan, kecamatan kejajar, kabupaten wonosobo jawa tengah. seperti yang tersebut, hanya sekitar 30an km dari pusat kota wonosobo menuju dieng. sampai ke pertigaan dieng ambil ke arah telaga warna tapi tetap ikuti jalan, melewati pembangkit listrik tenaga panas bumi, terus naik hingga menemukan gerbang desa seperti di foto. desa ini terletak di 2300 MdPL, jadi sangat dingin.



mas henu dan bontot baru siap2 mau salaman sama juragan 7gear :p



si item mejeng dulu sama sidecase alloy pannier-nya petrik :D


sudah ada rere dan kang adet yang sedang mengarahkan beberapa pekerja yang mempersiapkan tata letak di lapangan.
sesudah cukup beristirahat dan menghirup udara segar, tiba saatnya untuk ikut memeriahkan NNDR.
nubi dan bontot ikut rere bersama pak eko, kepala keamanan kegiatan, memasang beberapa banner di dieng dan beberapa sudut untuk memudahkan peserta.


di pertigaan dieng



di pager PLTP



di gerbang desa sembungan



bontot terpaksa kabur duluan dari sembungan karena orang tuanya tiba2 datang ke semarang mengunjungi sang buah hati tercintanya..


trus teman2 sobissco datang dan ikutan bantuin deh..dari dirikan tenda sampai pasang pager pembatas.
sibuk, ribet, capek dan sedikit dongkol juga tapi terbayarkan dengan motivasi dari pak reza a.k.a pak ija dan gift spesial dari kang adet, semangat kami kembali menggelora.. tsaaaahh...

siang hari beberapa panitia sudah mulai datang, siapin ini-itu nya kegiatan, dari form registrasi sampai merchandize. dan kami para volunteer pun tetap siaga di garda depan.

belum juga sore, kabut sudah mulai turun, namun Puji Tuhan malam itu tidak hujan di lokasi. 
sore hari telaga cebong

sedikit berkabut tapi tetap memukau

jadilah cuma tinggal nubi, petrik dan mas henu yang bingung karena belom punya tempat buat tidur..akhirnya kami bertiga berinisiatif datang ke rumah pak eko buat cari pinjaman tenda.

sampai di rumah pak eko, istrinya tiba2 langsung nyiapin makanan. walah Puji Tuhan banget nih! tau aja kami bertiga laper banget dan di lokasi belom ada warung yang buka..dengan sedikit basa-basi gaya orang jawa pada akhirnya kamipun makan nasi ikan dan sambel dengan lahap..pake nambah pula..hehe..

perut kenyang, tenda sudah didapat, saatnya balik ke basecamp NNDR..kata2 favorit bro angga sobbisco banget tuh selama di lokasi..hehe..
bertiga mendirikan tenda, pasang matras, siapin sleeping bag dan tanpa dikomando langsung deh ilang...

sampai ketemu besok pagi lagi..


(bersambung...)



Komentar