long trip on a long weekend (part 2)


sebuah RIDE REPORT

DISCLAIMER
RR ini tidak banyak memuat foto, karena nubi tidak membawa peralatan fotografi, namun hanya menggunakan kamera bawaan ponsel yang batrenya diawet-awetin selama dalam perjalanan TT.TT

Jumat, 16 November 2012


Hari-H NNDR 2012 dan kamipun makin bersiap. Para peserta makin banyak yang berdatangan. beberapa ada juga yang sudah nubi jumpai sebelumnya. ada banyak tokoh yang sudah dikenal di dunia permotoran maupun perjalanan bermotor. sebut saja haryo widodo, yang kemudian diplesetkan oleh angga sobbisco sebagai adik gubernur DKI yang baru pak jokowi, menjadi haryowi :lol:

ada juga rial dengan pulsar 220 GS look, pemilik bengkel "motor syndicate" bekasi yang juga blogger, pemilik web rialhamzah(dot)com yang baru sampai lokasi, registrasi, makan, nubi sempat bersalaman dan berkenalan, namun sudah pergi lagi dengan alasan hunting foto. :)

motor rial


siang itu datang lagi satu mobil pick-up dengan tenda barak sewaan yang harus segera didirikan. modal percaya diri tinggi, kami para volunteer mulai memasang tiang-tiang besi utama, tali-tali dan pada akhirnya tenda besar. beberapa kendala kami temui, mulai dari keterbatasan alat, tidak lengkapnya tali dan pasak pendirian tenda sampai emosi antar volunteer karena menahan rasa lelah karena kerja keras dan rasa panas.

pada akhirnya sikap kedewasaan kami terbukti sehingga masing-masing di antara kami dapat meredam emosi dan menggantinya dengan candaan-candaan ringan.

siang hari kira-kira pukul 14.00 belum sempat tenda kedua berdiri sempurna, kabut tebal mulai turun ke lembah, awan gelap mengganti keceriaan mentari dan tanpa dinyana hujan deras mulai turun.

panik, kaget, kacau dan sedikit bingung.

para volunteer berlarian masuk ke tenda masing-masing, menyelamatkan barang-barang pribadi yang masih di luar, membuat pengamanan seadanya agar air tidak masuk ke tenda dan pada akhirnya untuk sementara berada di dalam tenda masing-masing.

sore dan mulai menjelang malam..hujan masih turun. beberapa dari kami memutuskan untuk keluar tenda menggunakan rain coat untuk tetap membantu mempersiapkan segalanya. karena acara sudah molor dari jadwal yang telah ditetapkan panitia.

masih ada satu tenda barak doom lagi yang tersisisa untuk didirikan. orang-orang dari persewaan tenda mulai kewalahan mendirikan tenda terakhir. kami mulai turun tangan membantu dengan peralatan seadanya sebagai pengganti tali dan pasak yang tidak terbawa serta. hampir satu jam dan pada akhirnya tenda barak terakhir sudah dapat dihuni, setelah empat sebelumnya kami dirikan.

di sudut lapangan parkir kami melihat rere dan kang adet seperti kebingungan, ternyata karena hujan yang belum reda juga, beberapa booth belum dapat dibangun. tanpa komando, kami berinisiatif menanyakan tentang hal apa yang dapat dibantu. begitu seterusnya hingga sedapat mungkin segala hal terkaver sepenuhnya oleh panitia.

malam menjelang, hujan sudah mulai reda, panggung dengan segala kelengkapannya sudah berdiri, tenda-tenda barak untuk menampung peseerta sudah siap, namun generator set yang dipesan belum juga datang.
nubi tidak tahu bagaimana paniknya panitia waktu itu, tapi yang jelas mereka sangat pandai menutupi kepanikan dengan tetap bersikap biasa saja.
akhirnya gensetpun datang, instalasi disiapkan dan dihidupkan. 

acara yang semula akan diadakan di atas panggung, digeser ke dalam tenda barak sisi barat karena kondisi lapangan yang basah dan kemungkinan hujan akan kembali turun. pengisi acara pertama adalah bapak farid gaban dari ekspedisi zamrud khatulistiwa. sebuah perjalanan mengitari sisi terluar Indonesia hanya dengan mengendarai motor honda win yang volume silindernya aja gak genap 100cc, walau bodinya sudah dimodifikasi sedemikian menyerupai motor trial. banyak ilmu yang bisa dikorek dari cerita beliau. salah satunya:
orang yang mudah terjangkit malaria adalah mereka yang gemar tidur siang dan suka minum air kelapa muda!
nahlo..

presentasi demi presentasi berlanjut, tapi nubi memutuskan untuk keluar tenda. perut lapar karena seharian blom makan ples kedinginan, sekalian muter-muter cari rial, karena besok yang bersangkutan mau lanjut perjalanan ke mojokerto, jatim.

sudah cari ke penjuru lokasi sampai ke booth panitia, tapi gak ketemu juga. akhirnya nubi ikut berdiang di samping anglo berisi bara arang di booth panitia. lumayan lah bisa membawa sedikit kehangatan.

di situ, nubi bertemu dengan salah satu peserta yang juga volunteer dari salatiga yang ikut rombongan sobbisco. kebetulan dia mau berangkat ke mojokerto untuk acara jamnas prides juga. terjadi kesepakatan setelah proses tawar menawar, (eh...apa iniiihh...???) maksudnya karena yang bersangkutan mau berangkat ke mojokerto malam itu juga, sedangkan nubi mau berangkat hari sabtu pagi, disepakati yang bersangkutan kembali ke salatiga untuk kemudian besok paginya berangkat bareng dari tikum 2 salatiga.

sampai di situ timbul keisengan nubi untuk nyaru (berpura-pura) jadi peserta yang baru datang dengan maksud membaur dengan para peserta lain yang juga baru datang sore atau malam hari. setelah ngobrol dengan seorang peserta dari YVCI solo, mereka menyatakan sedikit menyesal sudah ikut datang ke dieng. kenapa? 

miapaah?? (halah)
karena dengan biaya registrasi sebesar itu, mereka harus tidur di atas rumput basah...ya karena tidak ada di antara mereka yang membawa alas tidur baik matras maupun sleeping bag; tidak adanya konsumsi dari paitia dan segala keluh kesahnya. saya secara pribadi tidak tahu dan tidak mau tahu tentang sosialisasi tentang kegiatan ini, tapi mendingan dibawa senang-senang saja.
pada akhirnya beberapa rombongan meninggalkan lokasi untuk mencari penginapan di sekitaran dieng daripada memilih tidur di tenda barak.

ya sudahlah daripada mereka sakit kalo tidur dalam kondisi seperti itu, lebih baik kalau mereka cari tempat menginap saja..

kembali ke tengah lapangan, ternyata acara api unggun sudah dimulai....atau lebih tepatnya sudah hampir selesai. nubi memutuskan untuk masuk ke dalam kompleks tenda volunteer, lepas rain coat dan masuk ke dalam sleeping bag, karena besok paginya mau melakukan perjalanan ke mojokerto, ikut jamnas 4 prides di sana.

namun sayang sekali gak bisa langsung tidur, karena di panggung masih ada pertunjukan kesenian lokal dengan volume sound system yang aduhay bikin orang gak bisa tidur, ditambah ada obrolan ringan dengan petrik dan om guritno pati.

rasa kantuk dan capek gak bisa disembunyikan..setelah say goodbye kepada dua orang ini, nubi memutuskan untuk tidur, jaga stamina hingga besok pagi lagi...

(bersambung...)

Komentar