Manjakan Hati, Mata dan Lidah di GMKA


LOKASI
Gua Maria Kerep Ambarawa

Alamat:  Jl. Tentara Pelajar, Dusun Kerep, Kel. Panjang, Kec. Ambarawa, Kab. Semarang, Jawa Tengah
 
Koordinat:  7° 15’ 14.8” S  110° 23’ 58.2” E


DISCLAIMER
Cerita ini berisi perjalanan menuju tempat-tempat ziarah yang disucikan bagi umat Katolik. 
Cerita ini tidak bertujuan untuk memaksakan iman kepada umat penganut kepercayaan lain.




LET'S ROLL!
Sedari kecil saya sudah bermain, berlarian, berdoa dan bergembira bersama di tempat ini, kurang lengkap rasanya jika ulasan akan tempat yang satu ini terlewatkan.



Hanya menempuh jarak kurang lebih 32 km dari Semarang untuk dapat mencapai lokasi ini. Tepatnya jalan naik di depan terminal bus Ambarawa. Dulu GMKA hanyalah sebuah tempat ziarah yang juga dapat digunakan sebagai tempat rekoleksi saja, namun beberapa tahun lalu telah dibangun sebuah taman untuk menambah kesegaran dan kekushukan dalam berdoa yang ternyata juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang kini tidak hanya dari umat Katolik saja.


Tepat setelah gerbang masuk, terdapat sebuah bangunan berlantai dua dengan cat putih sebagai sekretariat dan aula kecil di lantai dasar, dan dua buah ruangan tertutup yang dapat digunakan untuk kegiatan di lantai atas.



Kesejukan dan kedamaian langsung terasa ketika kita tiba dalam pelataran kapel menuju pelataran doa. Pelataran doa GMKA cukup luas dengan bentuk yang berundak yang menyesuaikan dengan kontur tanah asli yang memang tidak rata. 






Pusat dari segala meditasi adalah Bunda Maria sendiri yang digambarkan dalam patung di dalam gua. Di samping kiri gua terdapat altar marmer sebagai tempat persembahan, sedangkan di samping kanannya terdapat beberapa keran dengan air segar yang dapat dipergunakan oleh para pengunjung.

Bila Anda tidak dapat duduk bersila di atas lantai dalam jangka waktu yang panjang, telah disediakan banyak kursi-kursi pendek untuk duduk.

Memutari gua dan altar terdapat rute jalan salib pendek dengan suasana asri. 





Khusus  pada pemberhentian ke-12 terdapat diorama penyaliban Yesus berukuran 1:1 dan  sebuah salib besar sebelum pemberhentian ke-13 yang juga sering digunakan untuk tempat berdoa.





Juga terdapat kapel Adorasi abadi di antara perhentian ke-9 dan 10, bagi Anda yang tidak pernah melewatkan penghormatan kepada Sakramen Maha Kudus.


 Jika Anda ingin melakukan kegiatan kerohanian, jangan khawatir tidak kebagian tempat, karena di kompleks GMKA ini terdapat beberapa pondopo yang tersebar di beberapa titik.



Sisi utara GMKA merupakan tebing yang cukup terjal dengan sebuah sungai berbatu di dasarnya. Aliran sungai ini cukup deras, sehingga saya rasa suara arus sungai dapat menambah kenyamanan Anda berdoa.

Di luar pelataran doa terdapat hamparan rumput hijau dan taman dengan beraneka ragam tanaman hias yang dapat memanjakan mata.















Sayang, karena kurang disiplinnya pengunjung, banyak papan nama tanaman yang sudah hilang. Bahkan larangan untuk menginjak rumputpun sudah banyak yang hilang. Hal ini mengakibatkan ada beberapa rumput yang rusak.

Ada beberapa tema taman yang diambil dari cerita dalam Kitab Suci, diantaranya Makam Yesus, Danau Galilea, 5 Roti dan 2 Ikan, Sungai Yordan dengan diorama pembabtisan Yesus di tengah kolam, dan beberapa lagi.





Setelah puas memanjakan hati dalam doa dan memanjakan mata melalui hijaunya taman dengan pemandangan Gunung Telomoyo yang menjulang tinggi, tidak ada salahnya memanjakan lidah mencicipi menu lokal.
Kios-kios dalam GMKA sudah tertata rapi menurut spesifikasi barang yang dijajakan. Lapak hasil bumi lokal terdapat di sisi bawah gerbang utama, sedangkan lapak penjualan benda-benda rohani dan audio di sisi atas gerbang.



Lapak penjual benda-benda rohani lainnya terdapat di sisi bawah lapangan parkir mobil, sedangkan food court terdapat tepat di bawah tempat parkir motor. Dari pecel, jadah gemblong, bakso hingga sate kelinci dapat Anda pilih di sini.





Kios-kios makanan di sini tidak hanya buka di Hari Minggu saja, walau hanya sekitar 80% yang tetap berjualan pada hari biasa.

Jangan khawatir tidak kebagian tempat parkir, karena di sini area parkir kendaraan -terutama mobil- sangat luas dan rindang.




Masih ada sebuah bangunan di ujung lapangan parkir mobil, yang bernama Rumah Kaca, karena dinding dari aula ini semuanya terbuat dari kaca.

Masih berbicara soal makanan, ada satu warung pecel yang bisa dijadikan tempat rekomendasi, yaitu warung pecel Mbok Kami yang terdapat di pintu masuk depan terminal bus Ambarawa. 
Hanya dengan Rp 8.000,00 Anda bisa menikmati pecel sayur dengan bakmi, lauk dan kerupuk serta segelas teh hangat.




KESIMPULAN
GMKA merupakan tempat kunjungan ziarah umat Katolik di Keuskupan Agung Semarang yang cukup populer. Tempat ini selain menyajikan suasana doa yang nyaman, juga tempat rekreasi yang dapat menyegarkan pikiran dari kepenatan duniawi.

Tempat ini sering menjadi tujuan rekoleksi, retret dan kegiatan-kegiatan pendalaman iman. Pemesanan tempat dapat langsung dilakukan di sekretariat. Tidak perlu menyewa tempat jika Anda dan beberapa rekan hanya ingin menginap untuk kegiatan pribadi esok hari atau melakukan renungan malam.

Jalan salib dengan rute yang lebih panjang dan menantang dapat dilakukan dari titik permulaan di Gereja Jago, Ambarawa untuk kemudian naik menyusuri jalan setapak melewati perkampungan warga, untuk kemudian berakhir di GMKA.

Hal negatif yang saya temui di lokasi ini adalah banyaknya muda-mudi yang berpacaran di dalam kompleks taman, yang tentunya sangat mengganggu keindhan pemandangan, dan beberapa orang tua yang membiarkan anak-anak mereka berlarian menginjak rumput, yang dapat merusak keindahan rumput di sana.



Rute yang bisa ditempuh untuk menuju GMKA:
Semarang - Ungaran - Bawen - JLA - lokasi atau Semarang - Ungaran - Gembol - Ambarawa - lokasi
Solo/ Salatiga - Bawen - JLA - lokasi atau Solo/ Salatiga - JLS - Banyubiru - JLA - lokasi
Yogyakarta/ Magelang - Secang - Pringsurat - Jambu - lokasi


Selamat berziarah



Salam, Hormat dan Berkah Dalem :)

Komentar