Hujan di Akhir Mei



DISCLAIMER

Cerita ini berisi perjalanan menuju tempat-tempat ziarah yang disucikan bagi umat Katolik. 
Cerita ini tidak bertujuan untuk memaksakan iman kepada umat penganut kepercayaan lain

LOKASI

Taman Doa "Maria Ratuning Kantentreman lan Karaharjan"
Gantang, Sawangan, Kab. Magelang, Jawa Tengah
7º 30' 21" S, 110º 21' 10.962" E

Atas kemurahan hati dari sebuah keluarga yang sudah mau memberikan 'tiket wisata' ini kepada saya.


THE STORIES

Sore itu hujan turun cukup deras ketika kami tiba di tempat ini. Cukup dingin karena berada di lereng Taman Nasional Gunung Merapi. Taman Doa Gantang dengan tajuk "Maria Ratuning Kantentreman an Karaharjan" atau jika diterjemahkan dari Bahasa Jawa menjadi Bahasa Indonesia adalah, "Maria Ratu Kenteraman dan Kesejahteraan" ini terletak di Gantang, Sawangan, Kabupaten Magelang ini hanya berjarak tak lebih lima kilometer dari gardu pandang dan tempat wisata Ketep Pass.



Taman Doa ini berada tepat di belakang gedung gereja stasi St. Fransiskus Xaverius, Gantang, yang masuk dalam lingkup Paroki St. Kristoforus, Banyutemumpang, Krogowanan, Sawangan, Magelang.


Hujan itu tidak menyurutkan semangatku untuk mengambil gambar, terlebih kamera Tough-ku memang dirancang 'handal' untuk pengambilan gambar sampai pada kondisi ekstrem tertentu (pamer 😂 ). Rombongan wisata ziarah dari St. John Foundation, Ungaran sedang mempersiapkan diri untuk melakukan doa jalan salib, tentunya menanti hujan reda.



Meskipun terletak di 'halaman belakang' gereja yang tidak terlalu luas, namun tempat yang juga sedang dalam proses pengembangan ini sudah ditata sedemikian rupa sehingga memberikan kesan asri. Jika hari cerah, terutama di pagi hari, dari samping Gua Maria, akan bisa terlihat kegagahan Gunung Mebabu. Sayang, hujan dan kabut sore itu mengaburkannya.






Beberapa stasi jalan salib outdoor masih dibuat secara sederhana. Sebuah pendopo berada di tengahnya. Dapat difungsikan untuk banyak hal.






Beberapa pondokan kecil tanpa dinding juga dibangun di beberapa sudut tempat itu. Taman Doa ini berbatasan langsung dengan area perkebunan milik warga.




Maka tak jarang ada beberapa petani yang pulang dari kebun mereka dan 'numpang lewat' dan menyapa ramah kami yang berada di Taman Doa itu. Menjadikan sebuah pemandangan unik tersendiri bagiku sore itu.

Karena hari semakin larut dan hujan belum juga reda, diputuskan untuk melakukan doa jalan salib di dalam gereja saja, toh tak akan mengurangi esensinya. Para peserta bisa lebih menghayati ketimbang jika harus dipaksa melakukannya di tengah guyuran hujan.





'Mengintip' kondisi Taman Doa setelah matahari terbenam, sekali lagi -menurutku kalau tidak hujan- akan menciptakan suasana romantis tersendiri. Romatisme antara Tuhan dan umat-Nya. Dinginnya udara malam dan heningnya suasana desa akan memberikan sebuah pengalaman batin tersendiri dalam perjumpaan Anda dengan Tuhan.



Setelah melakukan doa jalan salib dan melakukan obrolan singkat dengan petugas gereja, kami meninggalkan tempat itu.




Karena tempat ini bukan merupakan jalur utama menuju Ketep Pass atau Kopeng, jadi tidak ada angkutan umum yang lewat sampai depan gereja.

Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, dapat memasukkan koordinat ini pada perangkat GPS Anda:
7º 30' 21" S, 110º 21' 10.962" E


Selamat berziarah!
Salam, Doa dan Berkah Dalem




vinceney

Komentar