Taman Doa Ngrawoh: Gereja Berjuang, Gereja Berziarah, Gereja Mulia


DISCLAIMER
Cerita ini berisi perjalanan menuju tempat-tempat ziarah yang disucikan bagi umat Katolik. 
Cerita ini tidak bertujuan untuk memaksakan iman kepada umat penganut kepercayaan lain

LOKASI
Taman Doa (TaDo) Santa Perawan Maria di Fatima Ngrawoh, Sragen, Jawa Tengah
7º 20' 21.76" S, 110º 59' 23.77" E



THE STORIES
Satu bulan lebih dari kunjungan
vinceney ke lokasi ini, dan baru sempat menayangkan tulisan tentang taman doa yang sedang menjalani proses pembangunan di awal Bulan Oktober yang bertepatan dengan Bulan Rosario menurut tradisi Gereja Katolik.

Semoga proses pembangunan di sana sudah mulai menampakkan hasil akhir yang diharapkan oleh seluruh umat, tak hanya umat di Paroki Sragen saja, namun juga seluruh umat beriman yang mendambakan keheningan dalam pencapaian perjumpaan dengan Tuhan melalui Bunda Maria.

Tempat ini berada kurang lebih 15 km dari Alun-alun Kota Sragen, atau sekitar 17 km dari Gereja Paroki. Menurut seorang umat yang vinceney jumpai sebelumnya di kompleks pasturan gereja, dia mengatakan cukup mudah untuk bisa sampai di taman doa ini, karena banyak terpasang rambu penunjuk jalan. Namun, untuk lebih memudahkan perjalanan, dia juga menyarankan untuk menggunakan GPS sebagai alat bantu jika ada rambu jalan yang sudah rusak atau dengan sengaja dilepas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.



Benar saja, tidak banyak rambu yang vinceney jumpai sepanjang rute perjalanan, bahkan ada rambu yang pemasangannya dirasa kurang pas, tidak bisa terbaca jelas oleh pengguna jalan. Alhasil, memang lokasi GPS yang sudah diberikan sangat membantu sepanjang perjalanan.







Taman Doa St. Perawan Maria di Fatima ini berada di Dukuh Ngrawoh, Desa Pilangsari, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Jangan membayangkan kalau lokasinya berada tepat di pinggir jalan raya dengan segala pernak-pernik dan kemegahannya.

Tidak!

Taman Doa ini berada di dalam desa yang masih menyatu dengan rimbunnya hutan (jawa: alas) dan sebuah sungai besar di sisi utaranya.

Suasana pertama yang dapat tertangkap ialah sebuah tempat yang rindang, meskipun tidak sejuk. Atau mungkin karena vinceney sudah cukup merasa kepanasan selama perjalanan, sehingga masih terbawa sampai ke lokasi ini.




Dari lokasi parkirpun sudah dapat dilihat kalau Taman Doa ini sedang dalam proses pembangunan. Dari penataan kendaraan pengunjung yang belum tertata dengan baik, gerbang yang masih dalam proses pengerjaan, beberapa bilah bambu yang digunakan untuk pagar, dan sebagainya. Namun, hal itu diharapkan jangan sampai mengurangi niat yang sudah Anda bawa sebelumnya untuk berdoa atau bermeditasi.







Beberapa anak tangga mengantar vinceney ke pelataran pertama. Sebuah gazebo bambu berada di sisi kiri pelataran. Beberapa umat sedang berkumpul di sana kala itu. Nampaknya umat lingkungan yang sedang membahas program kerja.

Taman Doa ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Gereja Berjuang, yang terdiri dari bangunan Kapel Santa Maria dan Santo Yosef (yang sedang dalam proses pembangunan); Gereja Berziarah, yang terdiri dari Lingkaran Tak Berujung, dan Salib Millenium; serta Gereja Berjuang yang terdiri dari bangunan Kapel Adorasi St. Aloysius.

Mulai dari pelataran depan, umat sudah dapat merasakan keagungan yang hendak diciptakan di tempat ini, meskipun memang belum seratus persen sempurna. Misalnya bangunan Kapel Santa Maria dan SantoYosef yang belum dapat dikira-kira bagaimana bentuk akhirnya.





Dari depan kapel, umat diajak masuk ke dalam gerbang Taman Getsemani dimana terdapat replika batu yang dipakai Tuhan Yesus untuk berdoa. Setelah melalui gerbang dengan patung ayam jantan di atasnya itu pula umat dapat melakukan Doa Jalan Salib. Rute doa dan stasi perhentiannya sudah melalui tahap finishing, dengan kata lain, umat sudah nyaman jika akan melakukan Doa Jalan Salib di sana.

Akhir dari Rute Jalan Salib ini adalah sebuah replika Gua Makam Yesus dengan batu yang sudah terguling. Di depannya juga sudah disiapkan altar dan beberapa bangku untuk duduk umat.












Setelah melalui stasi terakhir, umat digiring menuju bagian Gereja Berziarah yaitu pelataran Lingkaran Tak Berujung, yang sebenarnya sih ada ujungnya.

Halah..

Di tengah Lingkaran Tak Berujung ini terdapat diorama perjumpaan tiga anak gembala dengan Sang Bunda di Fatima yang menggambarkan sebuah ajakan pertobatan kepada umat manusia.





Cuaca siang itu sangat panas, ditambah
vinceney sudah merasa kepanasan dalam perjalanan menuju tempat itu sebelumnya, maka tambah gerah rasanya.



Ini videonya, tapi maaf masih banyak goyangan karena waktu itu belum tahu cara biar kamera stabil waktu ambil gambar sambil jalan.






Dalam bagian Gereja Berziarah tertulis terdapat sebuah bagian lagi selain Lingkaran Tak Berujung dan Salib Millenium, yaitu Kolam Pertobatan, tapi vinceney belum mendapati lokasinya.

Sisi Lingkaran Tak Berujung ini ditanami berbagai tumbuhan hias dan beberapa tumbuhan bunga mawar yang nantinya kalau sudah mulai tumbuh subur akan terlihat indah dan menyegarkan.

Satu bagian lagi dari Gereja Berziarah adalah Salib Millenium, yang merupakan penggambaran persatuan salib-salib yang harus dipikul umat -para pengikut Yesus- dengan salib utama dari Sang Kurban, Anak Domba Allah. Bagian ini juga masih dalam proses pembangunan.



Di sebuah sudut terpasang sebuah spanduk besar berisi jadwal Ekaristi rutin yang diselenggarakan tiap malam Jumat Wage dalam penanggalan Jawa di tempat ini dengan Bahasa Jawa

Bagian terakhir adalah Gereja Mulia yang terdiri dari Kapel Adorasi St. Aloysius yang berada tak jauh dari Lingkaran Tak Berujung dan Salib Millenium. Sebuah bangunan persegi yang (saya rasa) meniru model bangunan peribadatan umat Yahudi, dengan kubah di bagian atasnya yang dicat dengan warna kuning, yangmana pada saat terkena pantulan sinar matahari akan menimbulkan efek keemasan (dan silau di mata tentunya). Warna cat luar bangunan inidibuat senada.

Ketiga sisi bangunan ini dipasang masing-masing tiga buah pintu kaca di setiap sisi, dengan patung (mungkin) sosok malaikat di atas setiap daun pintunya. Sayang vinceney tidak memperhatikan dengan sangat seksama siapa saja sosok yang hendak digambarkan itu.


  








Isinya?

Sebuah ruangan dengan hamparan karpet merah di dalamnya dengan beberapa bantal duduk yang berserakan. Di depan ruangan terdapat sebuah meja altar sederhana dengan sebuah salib marmer di atasnya. Sebuah Tabernakel berada di satu sisi tembok bagian depan, sedangkan sisanya tertutup tirai panjang. Mungkin di balik tirai itu ada Sakristi.Patung St. Aloysius berada di salah satu sudut ruangan.

Namun, sekali lagi rasa gerah yang sudah hinggap memaksa vinceney tidak bisa berlama-lama berada di dalam kapel meskipun sudah menyalakan kipas angin.


Rupanya umat yang datang berkunjung tidak hanya bisa masuk dari jalur yang tadi sudah vinceney lalui, dari jalan lain juga bisa sampai tepat di samping Kapel Adorasi ini, malahan dengan lahan parkir yang sudah luas, tapi tidak ada peneduh, kecuali untuk tempat parkir sepeda yang dapat dititipkan ke dalam sebuah gubug berdinding anyaman bambu

Namun, dari tempat parkir atas (sebut saja demikian untuk memudahkan), umat diarahkan untuk masuk melalui samping belakang kapel menuju bagian Gereja Berjuang terlebih dahulu.




Jika ada dari Anda para pembaca yang hendak berkunjung ke Taman Doa Santa Perawan Maria di Fatima, Ngrawoh, Sragen ini dalam waktu dekat, jangan mengeluh jika mendapati tempat ini masih jauh dari sempurna. Justru dengan tangan dan kerelaah hati Anda semua tempat ini bisa jadi akan cepat selesai, karena masih banyak membutuhkan dana untuk pembangunan.

Paroki Sragen sudah menyediakan brosur dengan keterangan yang cukup lengkap tentang tempat ini, seperti lokasi, kebutuhan dana dan foto surat IMB resmi.

Sejauh pengamatan vinceney sepanjang perjalanan menuju dan pulang, tidak ada kendaraan umum yang melintasi desa ini dari dan menuju tengah kota. Jadi, ada baiknya umat yang hendak datang berkunjung baik pribadi atau rombongan dapat menyediakan moda transportasi sendiri.

Dengan menyimpan titik koordinat yang sudah ditulis di atas pada GPS, Anda dapat dengan mudah sampai ke tempat ini tanpa harus sering berhenti untuk bertanya pada penduduk lokal.

Saya tulisin lagi deh..

7º 20' 21.76" S, 110º 59' 23.77" E


Bertepatan dengan Hari Raya Santa Maria Ratu Rosari, pada tanggal 7 Oktober 2016 ini vinceney mengucapkan selamat bertekun dalam doa rosario kepada Bunda Maria,
Per Marian ad Yesum.




Selamat berziarah!


Salam, Doa dan Berkah Dalem





+ vinceney +

Komentar

SURVIVOR mengatakan…
Terima kasih sekali atas tulisannya ya om ..... JLU ....